Kenapa Gaji Terasa Tidak Pernah Cukup

Kenapa Gaji Terasa Tidak Pernah Cukup

Hari gajian adalah hari yang paling dinanti sedunia oleh kebanyakan para pekerja atau pegawai. Senyum sumringah menghiasi wajah dan bayangan untuk membeli berbagai kebutuhan yang diinginkan telah memenuhi isi kepala.

Akan tetapi, kebanyakan orang merasa galau setelah menerima gaji. Kenapa? Karena gaji yang diterima terasa tidak pernah cukup hanya numpang lewat di rekening. Setelah dibagi-bagi untuk kewajiban membayar tagihan-tagihan dan membeli kebutuhan sehari-hari, gaji habis begitu saja, tidak bersisa di penghujung bulan, boro-boro mau nabung.

Berharap seluruh uang yang ada di rekening tidak ludes begitu saja, ada yang disisihkan untuk disimpan. Tapi realitanya, gaji yang diterima selalu dirasa kurang, tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan sehari-sehari.

Sering kita mendengar karena gaji yang kecil atau pas-pasan, menjadi alasannya. Benarkah demikian?

Kenyataan yang kita temui, bukan saja para pegawai yang bergaji kecil atau pas-pasan yang mengeluhkan gaji terasa tidak cukup, para pegawai yang bergaji relatif besar pun mengeluhkan hal yang sama. Tapi ironinya, kita juga melihat ada orang-orang dengan gaji yang relatif kecil, tetap mampu bertahan dari bulan ke bulan.

Timbul pertanyaan, apa sebenarnya yang menyebabkan orang merasa gajinya tidak pernah cukup? Ada beberapa alasan mengapa gaji selalu saja kurang (tidak cukup), menarik untuk disimak.

Alasan Kenapa Gaji Terasa Tidak Pernah Cukup

1. Alasan pertama – karena biaya hidup di tempat Anda tinggal memang tinggi.

Misalnya, dua orang pegawai yang bergaji sama tapi tinggal di kota yang berbeda. Satu pegawai merasa cukup dengan gaji yang diterima karena biaya hidup disana relatif terjangkau. Beda hal dengan pegawai yang lain, gaji dirasa tidak cukup karena biaya hidup di kota tempat tinggalnya relatif tinggi.

2. Alasan kedua – karena kenaikan biaya hidup / inflasi.

Seperti kenaikan harga bahan pokok, harga bbm, serta harga barang dan jasa lainnya. Kalau gaji Anda hanya naik sedikit atau tidak naik sama sekali, maka gaji Anda akan terus tergerus untuk mengimbangi kenaikan harga-harga tersebut. Akibatnya, gaji Anda tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan setiap bulannya.

3. Alasan ketiga – karena gaji yang terlalu kecil.

Anda telah berupaya berhemat serta mengencangkan ikat pinggang, namun gaji tetap saja tidak cukup. Kemungkinannya memang gaji Anda terlalu kecil. Mulailah untuk mencari tambahan penghasilan, dengan cara melakukan pekerjaan atau usaha sampingan, tanpa mengganggu pekerjaan utama Anda. Atau mungkin ini saatnya Anda berpindah ke lain hati, ke perusahaan yang memberikan Anda gaji lebih layak.

4. Alasan keempat – karena mengabaikan menabung dan mengutamakan membelanjakan uang.

Pernahkah Anda berkeinginan untuk menyisihkan sebagian uang dari gaji yang diterima untuk ditabung? Saat terima gaji, yang sering terlintas dipikiran adalah akan dibelanjakan untuk apa saja uangnya.

Sebaiknya alokasikan dulu gaji Anda untuk keperluan sehari-hari, menabung dan membayar utang, jangan dibalik. Anda secara membabi buta menghabiskannya untuk berbelanja dan berbelanja. Saat uang gaji Anda habis tak bersisa, saat itulah baru Anda sadari, tidak ada uang yang disisihkan untuk ditabung.

Tabungan nihil dan uang gaji telah habis dibelanjakan. Nah, ketika tiba-tiba ada kebutuhan tidak terduga dan mendesak, akhirnya Anda pontang-panting mencari pinjaman atau kredit. Anda terpaksa berutang, dan bertambahlan beban pengeluaran bulan berikutnya.

5. Alasan kelima – karena keinginan yang tak terbatas.

Kita, manusia terlahir dengan 1001 keinginan. Bahkan keinginan manusia itu cenderung tidak terbatas. Sedangkan, kebutuhan manusia bisa kita batasi (ada batasnya).

Belanjakanlah uang Anda sesuai kebutuhan yang diperlukan bukan menuruti semua keinginan Anda. Keinginan-keinginan Anda yang tidak terbatas adalah racun dalam anggaran belanja bulanan Anda. Kebutuhan yang ada batasnya merupakan penawarnya.

Begitulah kira-kira pembaca, cukup atau tidaknya gaji Anda, kembali kepada Anda dalam menyikapinya.

Kenali Tipe-Tipe Peminjam Dalam KreditBaca juga: Kenali Tipe-Tipe Peminjam Dalam Kredit
error: Content is protected !!