Jenis-Jenis Crypto: Fitur, Keunikan dan Kegunaannya

Jenis-Jenis Crypto: Fitur, Keunikan dan Kegunaannya

Crypto (kripto) dapat dikelompokkan ke dalam beberapa jenis, berdasarkan karakteristik dan tujuan bersama, baik di tingkat protokol atau jaringan maupun di tingkat token.

CoinGecko menulis, ada 12 jenis utama crypto pada tingkat aset atau token pada tahun 2023, dengan mata uang kripto itu sendiri menjadi jenis aset kripto. Jenis crypto lainnya adalah: cryptocurrency, native currency, staked currency, fiat-ollateralized stablecoin, anchored stablecoin, reflexive tablecoin, derivative token, utility token, governance token, collectible NFT, redeemable NFT, dan royalty-generating NFT.

Artikel ini membahas jenis-jenis crypto yang umum dikenal/populer–fitur, keunikan dan kegunaannya–dalam lanskap mata uang digital.

Jenis-Jenis Crypto yang Populer

1. Bitcoin dan Fork-nya

Bitcoin adalah aset kripto pertama dan paling populer di dunia, yang diciptakan pada tahun 2009 oleh seseorang atau sekelompok orang yang menggunakan nama samaran Satoshi Nakamoto. Bitcoin dirancang sebagai penyimpan nilai (store of value) dengan pasokan maksimum 21 juta koin.

Bagaimana Bitcoin Bekerja?

  • Bitcoin diciptakan melalui proses mining, yaitu proses memecahkan masalah matematika yang kompleks untuk memvalidasi transaksi dan menciptakan blok baru.
  • Pengguna Bitcoin dapat melakukan transaksi dengan mengirimkan Bitcoin ke alamat dompet lainnya.
  • Transaksi Bitcoin tercatat dalam blockchain, yaitu sebuah buku besar yang terdesentralisasi dan aman.

Kelebihan Bitcoin:

  • Bitcoin tidak dikontrol oleh pemerintah atau lembaga keuangan mana pun.
  • Transaksi Bitcoin tercatat dalam blockchain yang aman dan tidak dapat diubah.
  • Jumlah Bitcoin yang dapat diciptakan terbatas, sehingga dapat mencegah inflasi.
  • Pengguna Bitcoin dapat melakukan transaksi tanpa harus mengungkapkan identitas mereka.

Kekurangan Bitcoin:

  • Volatilitas harga Bitcoin dapat berfluktuasi secara signifikan dalam waktu singkat.
  • Bitcoin belum diatur oleh regulasi yang jelas di banyak negara.
  • Meskipun blockchain Bitcoin aman, namun dompet dan exchange Bitcoin dapat rentan terhadap serangan hacker.

Penggunaan Bitcoin:

  • Sebagai alat pembayaran untuk barang dan jasa. Pembayaran lintas batas tanpa bank.
  • Sebagai investasi jangka panjang, karena nilai yang dapat berfluktuasi dan berpotensi meningkat. Sering disebut emas digital.
  • Untuk mengirim (transfer) uang secara internasional dengan biaya yang relatif rendah.
  • Sebagai cadangan nilai di negara dengan ekonomi tidak stabil.

Fork Bitcoin

Fork Bitcoin adalah peristiwa di mana blockchain bitcoin terpecah menjadi 2 rantai terpisah, menghasilkan dua versi jaringan atau mata uang yang berbeda. Ini terjadi karena perubahan aturan konsensus dalam protokol bitcoin, yang tidak selalu diterima oleh seluruh komunitas.

Contoh Fork Bitcoin:

  • Bitcoin Cash (BCH): Fork pada 2017 untuk meningkatkan ukuran blok (32MB) guna transaksi lebih cepat dan biaya rendah.
  • Bitcoin SV (BSV): Fork dari BCH, fokus pada skalabilitas ekstrem (blok hingga 2GB) dan visi “Bitcoin asli”.
  • Bitcoin Gold (BTG): Fork pada 2017 yang mengubah algoritma penambangan agar lebih mudah diakses oleh GPU, bukan ASIC.

2. Altcoin

Altcoin singkatan dari alternative coin. Altcoin adalah semua kripto selain Bitcoin, diciptakan untuk menawarkan fungsi tambahan, kecepatan lebih tinggi, atau kasus penggunaan baru.

Alternatif coin dapat memiliki fitur dan fungsi yang berbeda dengan Bitcoin. Beberapa contoh altcoin yang populer adalah: Ethereum (ETH), Litecoin (LTC), Ripple (XRP), Dogecoin (DOGE), Solana dan Cardano.

Ethereum

Ethereum adalah platform blockchain yang dirancang untuk memfasilitasi pengembangan aplikasi desentralisasi (dApp) dan smart contract, diluncurkan pada 2015 oleh Vitalik Buterin.

Fitur-fitur pada Ethereum:

  • ETH memungkinkan pengembangan smart contract yang dapat dijalankan secara otomatis ketika kondisi tertentu terpenuhi.
  • ETH memungkinkan pengembangan aplikasi desentralisasi (dApp) yang dapat berjalan secara independen tanpa perlu campur tangan dari pihak ketiga.
  • ETH memiliki bahasa pemrograman yang Turing-complete, sehingga memungkinkan pengembangan aplikasi yang kompleks.
  • ETH memiliki ekosistem yang luas dan aktif, dengan banyak pengembang dan aplikasi yang dibangun di atas platform ini.
  • ETH dapat memproses transaksi dengan kecepatan yang relatif cepat, yaitu sekitar 15 detik per blok.
  • Biaya transaksi di Ethereum relatif rendah dibandingkan dengan Bitcoin.
  • ETH memiliki standar token ERC-20 yang memungkinkan pengembangan token yang kompatibel dengan platform ini.

Penggunaan Ethereum:

  • Untuk DeFi, NFT, token ERC-20/ERC-721, metaverse.
  • Untuk membangun aplikasi desentralisasi yang dapat berjalan secara independen tanpa perlu campur tangan dari pihak ketiga.
  • Untuk membangun smart contract yang dapat dijalankan secara otomatis ketika kondisi tertentu terpenuhi.
  • Untuk membuat token yang dapat digunakan sebagai alat pembayaran atau sebagai representasi dari aset lainnya.

Ethereum 2.0

Ethereum 2.0 adalah upgrade besar-besaran dari platform Ethereum yang dirancang untuk meningkatkan skalabilitas, keamanan, dan efisiensi. Ethereum 2.0 memiliki beberapa fitur baru, seperti:

  • Ethereum 2.0 menggunakan algoritma Proof of Stake (PoS) yang lebih efisien dan ramah lingkungan daripada Proof of Work (PoW).
  • Ethereum 2.0 menggunakan teknologi sharding yang memungkinkan peningkatan skalabilitas dan efisiensi.

Litecoin

Litecoin adalah kripto yang dirancang untuk memfasilitasi transaksi yang cepat dari Bitcoin dan murah. LTC dibuat pada 2011 oleh Charlie Lee sebagai “versi ringan” Bitcoin.

Fitur-fitur Litecoin:

  • Litecoin dapat memproses transaksi dengan kecepatan yang lebih cepat daripada Bitcoin, yaitu sekitar 2,5 menit per blok, sehingga membuatnya ideal untuk transaksi sehari-hari.
  • Biaya transaksi di Litecoin relatif rendah dibandingkan dengan Bitcoin sehingga membuatnya lebih ekonomis untuk melakukan transaksi.
  • Litecoin menggunakan algoritma Scrypt yang dirancang untuk mengurangi konsumsi energi dan membuatnya lebih ramah lingkungan.
  • Litecoin memiliki kode sumber yang mirip dengan Bitcoin, sehingga membuatnya lebih mudah untuk dikembangkan dan diintegrasikan dengan sistem yang sudah ada (kompatibilitas dengan bitcoin).

Penggunaan Litecoin:

  • Untuk melakukan transaksi sehari-hari, seperti membeli barang atau jasa.
  • Sebagai investasi, karena nilai yang dapat berfluktuasi dan berpotensi meningkat.
  • Untuk mengirim uang secara internasional dengan biaya yang relatif rendah dan kecepatan yang cepat.
  • Litecoin sering digunakan sebagai testnet informal untuk Bitcoin.

Ripple

Aset kripto yang dirancang oleh Ripple Labs untuk memfasilitasi transaksi lintas batas antar bank dan lembaga keuangan.

Ripple memiliki beberapa keunikan yang membedakannya dari cryptocurrency lainnya, seperti:

  • Ripple dapat memproses transaksi dengan kecepatan yang sangat cepat, yaitu sekitar 2-5 detik per transaksi.
  • Biaya transaksi di Ripple relatif rendah dibandingkan dengan cryptocurrency lainnya.
  • Ripple dirancang untuk dapat menangani volume transaksi yang besar dan dapat diskalakan sesuai kebutuhan.

Fitur-fitur Ripple:

  • xCurrent: Ripple memiliki teknologi xCurrent yang memungkinkan lembaga keuangan untuk melakukan transaksi lintas batas dengan cepat dan murah.
  • xRapid: Ripple memiliki teknologi xRapid yang memungkinkan lembaga keuangan untuk melakukan transaksi lintas batas dengan menggunakan XRP sebagai aset perantara.
  • xVia: Ripple memiliki teknologi xVia yang memungkinkan lembaga keuangan untuk melakukan transaksi lintas batas dengan menggunakan API yang sederhana.

Penggunaan Ripple:

  • Untuk melakukan transaksi lintas batas antar bank dan lembaga keuangan dengan cepat dan murah.
  • Untuk mengirim uang secara internasional dengan biaya yang relatif rendah dan kecepatan yang cepat.
  • Untuk melakukan pembayaran dengan cepat dan murah.

Perbedaan Ripple dengan Cryptocurrency Lainnya

Ripple memiliki beberapa perbedaan dengan cryptocurrency lainnya, seperti:

  • Ripple dirancang untuk memfasilitasi transaksi lintas batas antar bank dan lembaga keuangan, sedangkan cryptocurrency lainnya lebih fokus pada penggunaan sebagai alat pembayaran atau investasi.
  • Ripple memiliki teknologi yang unik dan dirancang untuk dapat menangani volume transaksi yang besar dan dapat diskalakan sesuai kebutuhan.
  • Ripple memiliki partnership dengan banyak lembaga keuangan dan bank besar, sehingga membuatnya lebih diterima dan digunakan di industri keuangan.

Dogecoin

Kripto yang awalnya dibuat oleh Billy Markus pada tahun 2013 sebagai lelucon/parodi dari Bitcoin, kemudian berkembang menjadi cryptocurrency yang populer sebagai alat pembayaran online dan memiliki komunitas yang aktif.

Dogecoin memiliki beberapa fitur dan kelebihan, seperti:

  • Dogecoin memiliki logo anjing yang unik dan lucu, yang membuatnya lebih dikenal dan disukai oleh banyak orang.
  • Biaya transaksi di Dogecoin relatif rendah dibandingkan dengan cryptocurrency lainnya.
  • Dogecoin dapat memproses transaksi dengan kecepatan yang relatif cepat.
  • Dogecoin memiliki komunitas yang aktif dan peduli, yang sering melakukan kegiatan amal dan donasi menggunakan Dogecoin.
  • Dogecoin sering digunakan sebagai alat untuk memberikan tips dan donasi kepada kreator konten dan artis.
  • Dogecoin tersedia di banyak platform dan exchange cryptocurrency.

Penggunaan Dogecoin:

  • Untuk melakukan transaksi sehari-hari, seperti membeli barang atau jasa.
  • Sebagai alat untuk memberikan tips dan donasi kepada kreator konten dan artis.
  • Sebagai investasi, karena nilai yang dapat berfluktuasi dan berpotensi meningkat.

Solana

Platform blockchain yang dirancang untuk memfasilitasi pengembangan aplikasi desentralisasi (dApp) dan cryptocurrency.

Solana memiliki beberapa fitur yang membedakannya dari platform blockchain lainnya, seperti:

  • Solana dapat memproses transaksi dengan kecepatan yang sangat tinggi, yaitu hingga 65.000 transaksi per detik.
  • Biaya transaksi di Solana sangat rendah, sehingga membuatnya lebih ekonomis untuk melakukan transaksi.
  • Solana dirancang untuk dapat menangani volume transaksi yang besar dan dapat diskalakan sesuai kebutuhan.
  • Solana menggunakan algoritma Proof of Stake (PoS) yang lebih efisien dan ramah lingkungan daripada Proof of Work (PoW).

Cardano

Cardano adalah platform blockchain yang dirancang untuk memfasilitasi pengembangan aplikasi desentralisasi (dApp) dan cryptocurrency. Blockchain layer-1 yang fokus pada penelitian akademis dan keberlanjutan.

Fitur-fitur yang ada di Cardano, seperti:

  • Cardano memiliki fitur keamanan yang sangat baik, termasuk penggunaan algoritma Ouroboros yang dirancang untuk memastikan keamanan jaringan.
  • Cardano dirancang untuk dapat menangani volume transaksi yang besar dan dapat diskalakan sesuai kebutuhan.
  • Cardano memiliki sistem governance yang memungkinkan pemegang token ADA untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan tentang pengembangan platform.
  • Cardano menggunakan algoritma Proof of Stake (PoS) yang lebih efisien dan ramah lingkungan daripada Proof of Work (PoW).

Perbedaan Antara Solana dan Cardano

Solana dan Cardano memiliki beberapa perbedaan, seperti:

  • Solana memiliki kecepatan transaksi yang lebih tinggi daripada Cardano.
  • Solana memiliki biaya transaksi yang lebih rendah daripada Cardano.
  • Solana menggunakan algoritma Proof of Stake (PoS) yang berbeda dengan Cardano yang menggunakan algoritma Ouroboros.
  • Solana lebih fokus pada kecepatan dan skalabilitas, sedangkan Cardano lebih fokus pada keamanan dan sustainabilitas.
Cara Aman Investasi Crypto Bagi PemulaBaca juga: Cara Aman Investasi Crypto Bagi Pemula

3. Jenis-Jenis Crypto Lainnya

Selain bitcoin dan altcoin, berikut jenis-jenis crypto lainnya, seperti:

A. Stablecoin

Stablecoin adalah kripto yang dirancang untuk memiliki nilai yang stabil dan tidak berfluktuasi seperti Bitcoin. Nilai kripto dipatok ke aset seperti fiat, komoditas, atau kripto lain untuk stabilitas harga.

Jenis-jenis Stablecoin

  • Fiat-Backed
    Contoh: Tether (USDT), USD Coin (USDC), Binance USD (BUSD).
    Penggunaan: Trading, pembayaran, lindung nilai terhadap volatilitas kripto.
  • Crypto-Backed
    Contoh: DAI (dari MakerDAO).
    Penggunaan: DeFi, pinjaman terdesentralisasi.
  • Algorithmic
    Contoh: TerraUSD (UST, kolaps 2022), Ampleforth (AMPL).
  • Commodity-Backed
    Contoh: Pax Gold (PAXG), Tether Gold (XAUT).
    Penggunaan: Investasi emas digital, lindung nilai inflasi.

Keunikan Stablecoin:

  • Stablecoin menyumbang 15% kapitalisasi pasar kripto pada 2025.
  • Jembatan antara ekonomi tradisional dan kripto.

B. Token

Token adalah unit kripto yang digunakan untuk melakukan transaksi pada platform blockchain tertentu. Aset kripto yang berjalan di blockchain lain (bukan native coin). Biasanya mengikuti standar seperti ERC-20 (Ethereum), BEP-20 (BSC), atau SPL (Solana).

Jenis-Jenis Token

  • Utility Token
    Contoh: Chainlink (LINK), Basic Attention Token (BAT).
    Penggunaan: DeFi, Web3, ekosistem spesifik.
  • Security Token
    Contoh: Polymath (POLY), tZero (TZROP).
    Penggunaan: Tokenisasi aset dunia nyata, investasi terregulasi.
  • Governance Token
    Contoh: Uniswap (UNI), Aave (AAVE).
    Penggunaan: Mengatur protokol DeFi, misalnya menentukan biaya atau alokasi dana.

Keunikan Token:

  • Mudah dibuat, memungkinkan proyek kecil meluncurkan token.
  • Mendukung ekosistem seperti DeFi, NFT, dan GameFi.

C. DeFi Coins

Kripto yang mendukung protokol keuangan terdesentralisasi, menawarkan layanan seperti pinjaman, perdagangan, dan asuransi tanpa bank.

Contoh DeFi Coins:

  • Uniswap (UNI): DEX untuk swap token otomatis via AMM (Automated Market Maker).
  • Aave (AAVE): Protokol pinjaman dengan flash loans (pinjaman instan tanpa jaminan).
  • Curve Finance (CRV): Fokus pada perdagangan stablecoin dengan slippage rendah.

Penggunaan DeFi Coins:

  • Yield farming: Mendapatkan imbalan dengan menyediakan likuiditas.
  • Staking: Mengunci token untuk imbalan atau hak tata kelola.
  • Pinjaman terdesentralisasi tanpa verifikasi kredit.

Keunikan DeFi Coins:

  • Transparansi: Kode smart contract bersifat open-source.
  • Inklusivitas: Siapa pun dengan dompet kripto dapat mengakses.

D. Meme Coins

Kripto yang berasal dari lelucon atau tren media sosial, didorong oleh komunitas dan influencer.

Contoh Meme Coins:

  • Dogecoin (DOGE): Dibuat 2013 sebagai parodi, terinspirasi oleh meme terkenal Doge.
  • Shiba Inu (SHIB): “Dogecoin killer” dengan ekosistem DeFi (ShibaSwap).
  • Pepe (PEPE): Berbasis meme Pepe the Frog, populer pada 2023.

Penggunaan Meme Coins:

  • Spekulasi jangka pendek.
  • Tipping online atau donasi.
  • Beberapa merchant menerima DOGE untuk pembayaran.

Keunikan Meme Coins:

  • Nilai didorong oleh hype media sosial (misalnya, tweet dari figur publik).
  • Komunitas kuat, tetapi sering spekulatif.

E. Privacy Coins

Privacy Coin adalah kripto yang dirancang anonimitas untuk melindungi identitas pengguna, menyembunyikan identitas pengirim, penerima, atau jumlah transaksi.

Contoh Privacy Coins:

  • Monero (XMR)
    Penggunaan: Transaksi rahasia, pembayaran di dark pool.
  • Zcash (ZEC)
    Penggunaan: Privasi fleksibel (pengguna dapat memilih transaksi transparan atau terlindung).
  • Dash (DASH)
    Penggunaan: Pembayaran cepat dengan fokus privasi.

Keunikan Privacy Coins:

  • Melindungi pengguna dari pelacakan oleh pemerintah atau pihak ketiga.
  • Sering digunakan di wilayah dengan pengawasan ketat.

F. Layer-1 dan Layer-2 Coins

Layer-1: Blockchain independen dengan konsensus dan infrastruktur sendiri.

Contoh Layer-1:

  • Solana (SOL): Throughput tinggi (65.000 TPS), menggunakan Proof-of-History (PoH) + PoS.
  • Polkadot (DOT): Interoperabilitas antar blockchain via parachains.
  • Cosmos (ATOM): Ekosistem blockchain yang saling terhubung via IBC (Inter-Blockchain Communication).

Penggunaan: Fondasi untuk dApps, DeFi, NFT, dan metaverse.
Keunikan: Kompetisi untuk skalabilitas, keamanan, dan desentralisasi (trilemma blockchain).

Layer-2: Solusi untuk meningkatkan skalabilitas layer-1 tanpa mengorbankan keamanan.

Contoh Layer-2:

  • Polygon (MATIC): Sidechain dan rollup untuk Ethereum.
  • Arbitrum (ARB): Optimistic rollup untuk transaksi murah.
  • zkSync (ZKS): ZK-rollup untuk privasi dan skalabilitas.

Penggunaan: Mengurangi biaya gas, mempercepat konfirmasi.
Keunikan: Mengandalkan layer-1 untuk keamanan (misalnya, Ethereum)

G. NFT-Linked Tokens

Token yang mendukung ekosistem Non-Fungible Token untuk pembuatan, perdagangan, atau penggunaan NFT.

Contoh NFT-Linked Tokens:

  • Axie Infinity (AXS, SLP): Token untuk game play-to-earn berbasis NFT.
  • Decentraland (MANA): Token untuk transaksi di metaverse virtual.
  • Flow (FLOW): Blockchain khusus NFT (misalnya, NBA Top Shot).

Penggunaan NFT-Linked Tokens:

  • Koleksi digital (art, musik).
  • GameFi (aset dalam game sebagai NFT).
  • Metaverse (tanah virtual, avatar).

Keunikan NFT-Linked Tokens:

  • Kepemilikan terverifikasi di blockchain.
  • Potensi royalti otomatis untuk kreator.

H. Central Bank Digital Currency (CBDC)

Mata uang digital yang diterbitkan oleh bank sentral, bukan kripto desentralisasi, tetapi sering menggunakan teknologi serupa.

Contoh CBDC:

  • Digital Yuan (e-CNY): Digunakan di China untuk pembayaran ritel.
  • e-Naira: Diluncurkan Nigeria untuk inklusi keuangan.
  • Sand Dollar (Bahamas): CBDC pertama di dunia (2020).

Penggunaan CBDC:

  • Pembayaran domestik dan lintas batas.
  • Pelacakan transaksi untuk mencegah penipuan.

Keunikan CBDC:

  • Stabilitas dijamin oleh pemerintah.
  • Tidak volatil seperti kripto lainnya.

Perbedaan Antara Beragam Jenis Crypto

Secara umum, setiap kripto memiliki keunikan dan kelebihan ataupun karakteristik tersendiri. Ada beberapa kriteria yang menjadi poin-poin perbedaan antara kripto, yaitu:

  • Teknologi: Beberapa kripto menggunakan teknologi blockchain yang berbeda, seperti Proof of Work (PoW) atau Proof of Stake (PoS).
  • Kecepatan Transaksi: Beberapa kripto memiliki kecepatan transaksi yang lebih cepat daripada yang lain.
  • Biaya Transaksi: Beberapa kripto memiliki biaya transaksi yang lebih rendah daripada yang lain.
  • Keamanan: Beberapa kripto memiliki fitur keamanan yang lebih baik daripada yang lain.

Dengan memahami lebih detail tentang jenis-jenis crypto, dengan berbagai fitur, keunikan, kelebihan dan kekurangannya serta kegunaannya, Anda dapat membuat keputusan yang lebih tepat tentang pemilihan kripto atau cryptocurrency mana yang ingin Anda investasikan atau gunakan.

Istilah-Istilah Dalam CryptoBaca juga: Istilah-Istilah Dalam Crypto yang Trader Perlu Tahu
error: Content is protected !!