Kehadiran perusahaan multifinance syariah dapat memberikan alternatif pembiayaan bagi konsumen produk/jasa keuangan di Indonesia. Tentunya selain pembiayaan konvensional yang telah lebih dahulu ada.
Secara umum, kegiatan pembiayaan syariah hampir mirip dengan pembiayaan konvensional. Namun terdapat beberapa karakteristik khusus, dengan produk dan mekanisme transaksi yang berdasarkan prinsip syariah.
Berdasarkan Statistik Lembaga Pembiayaan OJK periode terbaru, terdapat 3 perusahaan multifinance murni syariah (full pledge) yang beroperasi di Indonesia.
Berikut profil ketiga perusahaan multifinance syariah tersebut, yang telah dirangkum oleh Kreditpedia dari berbagai sumber.
Daftar Perusahaan Multifinance Syariah
1. PT Citra Tirta Mulia (CITIFIN Multi Finance Syariah)

CITIFIN Multi Finance Syariah beroperasi sejak tahun 1989. Dan dalam perjalanannya telah mengalami beberapa kali perubahan (pergantian) nama, yaitu:
Tanggal 19 Agustus 1989, perseroan berdiri dengan nama PT Marannu International Finance. Kepemilikan perseroan dimiliki oleh PT Bank Marannu.
Pada 24 April 1999, berganti nama menjadi PT Tirta Larastama Dinamika Finance atau Tirta Laras Finance, seiring dengan akuisisi seluruh saham perseroan oleh Dapenma Pamsi (Dana Pensiun Bersama Perusahaan Air Minum Seuruh Indonesia).
Di tanggal 20 Februari 2013, Dapenma Pamsi menggandeng H. Norhin menjadi pemegang saham mayoritas. Sejalan dengan akuisisi oleh H. Norhin, perseroan melakukan beberapa langkah strategis, seperti mengkonversi Unit Usaha Syariah yang telah beroperasi sejak tahun 2009 menjadi full syariah. Dan mengganti nama perseroan menjadi PT Citra Tirta Mulia atau CITIFIN Multi Finance Syariah.
Komposisi pemegang saham perseroan adalah H. Norhin sebesar 84,05 persen. Sisanya dimiliki oleh Dana Pensiun Bersama PDAM Seluruh Indonesia – Dapenma Pamsi (15,73 persen) serta Koperasi Karyawan Citra Tirta Mulia (0,22 persen).
Fokus kegiatan usaha perseroan saat ini meliputi pembiayaan anjak piutang, pembiayaan otomotif, pembiayaan pengurusan porsi haji dan pembiayaan pemilikan rumah.
Sejauh ini, Citifin memiliki sejumlah kantor cabang di Jakarta Selatan, dan kantor perwakilan di Banjarmasin. Dengan total aset Rp198 miliar (per Desember 2024).
Baca juga: Istilah-Istilah Dalam Pembiayaan Syariah2. PT Sharia Multifinance Astra (Amitra)

Brand Amitra pertama kali diperkenalkan kepada masyarakat luas di akhir tahun 2015 oleh FIF Group (PT Federal International Finance).
Sebelum meluncurkan Amitra, FIF Group telah menjadi perusahaan multifinance yang memiliki platform syariah sejak tahun 2003, dibawah Unit Usaha Syariah (FIF Syariah). Hingga akhirnya, FIF Group pun berfokus untuk menggarap pasar syariah dengan mengembangkan Amitra.
Amitra yang merupakan bagian dari manajemen FIF Group sekaligus anak usaha PT Astra International Tbk ini, menjalankan prinsip syariah secara full pledge pada kuartal II-2016, dan mulai beroperasi penuh pada tahun 2017.
Di tahun 2018, Amitra tengah bersiap berpisah alias spin off dari induk usaha. Di mana pada tahun sebelumnya, Amitra telah mengurus segala izin dan proses untuk mengajukan spin off kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Tepatnya 9 September 2019, perseroan mendapatkan izin usaha Perusahaan Pembiayaan Syariah, dan pada 10 September 2020 Amitra mendapatkan izin pembukaan kantor cabang dari OJK.
Secara serentak pada 1 Februari 2021 lalu, secara resmi dilakukan pembukaan 5 kantor cabang pertama PT Sharia Multifinance Astra yang bertempat di 5 titik, yaitu Jakarta Pusat, Bekasi, Semarang, Malang, dan Pekanbaru.
Titik-titik tersebut mewakili 5 provinsi di Indonesia yaitu Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah-Yogyakarta, Jawa Timur serta Riau.
Fokus kegiatan usaha pembiayaan meliputi pembiayaan kendaraan roda dua baru dan bekas, pembiayaan perjalanan religi (Umroh Reguler dan Umroh Plus), pembiayaan modal kerja, dan pembiayaan multiguna.
Sebagai diversifikasi bisnis pembiayaan syariah, Amitra juga menghadirkan produk pembiayaan logam mulia, yaitu Beli Emas. Yang merupakan re-branding dari produk AMIGO (Amitra Gold).
Per Desember 2024, tercatat total aset PT Sharia Multifinance Astra sebesar Rp197 miliar dan laba bersih diangka Rp3,9 miliar.
3. PT Zamrud Persada Finance Syariah (Zada Syariah)

PT Zamrud Persada Finance Syariah atau ZADA Syariah, adalah perusahaan pembiayaan yang beroperasi dengan prinsip syariah, merupakan nama baru dari Trihamas Syariah. Perubahan nama perusahaan tersebut berlaku mulai 17 Maret 2025 yang ditetapkan oleh OJK.
PT Trihamas Finance Syariah (Trihamas Syariah), awal mulanya bernama PT Trimitra Multi Finance yang berdiri pada tahun 1995. Selanjutnya, di tahun 2007 terjadi perubahan pemegang saham baru dan perubahan nama perusahaan menjadi PT Pro Mitra Finance.
Tahun 2018, seiring dengan masuknya 40 persen saham PT Trihamas Finance dan 9 persen saham Global Wakaf Corp, perseroan mengkonversi kegiatan usaha menjadi perusahaan pembiayaan syariah murni. Lalu bersalin nama menjadi PT Pro Mitra Finance Syariah.
Pada tahun yang sama, PT Trihamas Finance melakukan spin off, dengan cara pengalihan aset dan liabilitas Unit Usaha Syariah PT Trihamas Finance ke PT Pro Mitra Finance Syariah. Serta diusulkan lagi penggantian nama PT Pro Mitra Finance Syariah menjadi PT Trihamas Finance Syariah.
Tahun 2019, PT Trihamas Finance Syariah sepenuhnya bertransformasi menjadi perusahaan pembiayaan yang dijalankan dengan prinsip-prinsip syariah. Memberikan layanan produk pembiayaan seperti pembiayaan kendaraan roda empat (baru dan bekas), pembiayaan griya, pembiayaan UMKM, pembiayaan jasa pengurusan haji dan umrah.
Setelah dihantam dampak covid-19 dan diperparah dengan kasus ACT, memasuki 2024, perseroan melanjutkan penerapan strategi “turnaround” guna menjaga keberlangsungan hidup perusahaan (survival strategy). Melakukan pengurangan jumlah jaringan cabang dan pegawai, peningkatan efisiensi operasional, dan sebagainya.
Saat ini, portofolio pembiayaan Zada Syariah meliputi pembiayaan haji dan umroh, logam mulia dan otomotif. Dan mempunyai kantor cabang dan kantor selain kantor cabang yang tersebar di Jakarta Selatan, Cikarang, Bandung, Cirebon, Purwokerto, Kudus, Surabaya, Boyolali dan Wonosobo.
Baca juga: Daftar Peringkat Perusahaan Multifinance 2025
