7 Perusahaan Multifinance yang Go Public

7 Perusahaan Multifinance Yang Go Public

Statistik Lembaga Pembiayaan per Februari 2021 yang diterbitkan oleh OJK mencatat ada 173 perusahaan pembiayaan (termasuk syariah) di Indonesia. Dari jumlah itu, terdapat 17 perusahaan multifinance yang telah go public atau listing di Bursa Efek Indonsia (Indonesia Stock Exchange).

Kali ini, Kreditpedia akan mengulas 7 perusahaan multifinance Go Public yang memiliki asset total Rp 2,5 triliun ke atas. Data yang disajikan dirangkum dari situs resmi masing-masing perseroan dan sumber lain.

Profil 7 Perusahaan Multifinance yang telah Go Public

1. PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk

7 Perusahaan Multifinance Yang Go Public - ADIRA

PT Adira Dinamika Multifinance Tbk atau Adira Finance, berdiri pada 23 November 1990 dan mulai beroperasi tahun 1991.

Adira Finance mulai melakukan penawaran umum saham di lantai bursa pada 31 Maret 2004 dengan kode emiten ADMF, dan Bank Danamon menjadi pemegang saham mayoritas sebesar 75%. Saat ini kepemilikan saham Bank Danamon sebesar 92,07%.

Fokus kegiatan usaha perseroan meliputi pembiayaan mobil (baru dan bekas), pembiayaan motor (baru dan bekas), pembiayaan multiguna, pembiayaan elektronik dan furnitur.

Tahun 2012, Adira Finance menambah ruang lingkup kegiatan usaha dengan pembiayaan syariah.

Hingga 2019, Adira Finance mengoperasikan 453 outlet di seluruh Indonesia; 413 kantor cabang dan 40 kantor cabang unit syariah, dengan didukung lebih dari 17 ribu karyawan, melayani 2,9 juta konsumen.

Dan dengan total asset per Desember 2018 sebesar Rp 31,49 triliun, meningkat menjadi Rp 35,12 triliun per Desember 2019.

2. PT BFI Finance Indonesia Tbk

BFI Finance

PT BFI Finance Indonesia Tbk atau BFI Finance, berdiri pada 7 April 1982 dengan nama PT Manufacturer Hanover Leasing Indonesia, perusahaan patungan Manufacturer Hanover Leasing Corporation dari USA dengan partner lokal.

BFI Finance telah beberapa kali mengalami pergantian nama, yaitu:

  • 1982 – PT Manufacturer Hanover Leasing Indonesia
  • 1986 – PT Bunas Intitama Leasing Indonesia
  • 1990 – PT Bunas Finance Indonesia
  • 2001 – PT BFI Finance Indonesia

BFI Finance menjadi perusahaan go public pada 16 Mei 1990, dengan kode saham BFIN. Saat ini 42,8% saham BFI dimiliki oleh Trinugraha Capital & CO SCA. Sisanya dimiliki oleh investor lokal dan internasional serta publik.

Fokus kegiatan usaha perseroan meliputi pembiayaan modal kerja, investasi dan multiguna. Pembiayaan kendaraan bermotor roda empat (baru dan bekas), Pembiayaan alat berat industri, mesin industri, mesin cetak, serta alat kesehatan, dan pembiayaan tanpa agunan.

Tahun 2017, BFI Finance pun membentuk Unit Syariah untuk menjawab kebutuhan masyarakat terhadap pembiayaan yang sesuai prinsip-prinsip syariah.

Memiliki jaringan pemasaran dengan 346 outlet; 228 kantor cabang dan 118 gerai yang tersebar di seluruh Indonesia, serta didukung lebih dari 8 ribu karyawan (per Desember 2020).

Di tahun 2018, total asset BFI Finance sebesar Rp 19,12 triliun, sementara per Desember 2019 sebesar Rp 19,09 triliun, tutup tahun 2020 mengalami penurunan menjadi Rp 15,02 triliun.

3. PT Buana Finance Tbk

Buana Finance

PT Buana Finance Tbk atau Buana Finance, berdiri pada 7 Juni 1982 berawal dari pendirian lembaga keuangan swasta campuran bernama PT BBL Leasing Indonesia (Bangkok Bank Leasing).

Dalam perjalanannya, Buana Finance beberapa kali mengalami pergantian nama, yaitu:

  • 1982 – PT BBL Leasing Indonesia
  • 1989 – PT BBL Dharmala Finance
  • 2001 – PT BBL Danatama Finance
  • 2003 – PT Bina Danatama Finance

Tahun 2005, perseroan berubah nama menjadi PT Buana Finance, yang didukung penuh oleh grup pendiri dari Bank Buana Indonesia (sekarang Bank UOB Indonesia).

Buana Finance tercatat sebagai perusahaan publik di Bursa Efek Indoensia sejak 7 Mei 1990 dengan kode saham BBLD. Pemegang saham mayoritas adalah PT Sari Dasa Karsa sebesar 67,60%, Bank of Singapore Limited sebesar 5,57%, dan sisanya dimiliki oleh publik.

Fokus kegiatan usaha di segmen leasing (sewa guna usaha) dan pembiayaan konsumen (mobil bekas). Meliputi pembiayaan investasi, pembiayaan modal kerja, dan pembiayaan multiguna. Dengan deskripsi produk seperti alat berat, genset, forklift, mesin cetak & offset, mesin industri, mobil dan kendaraan niaga, biaya haji & umroh, biaya pendidikan, dan lain-lain.

Sepanjang 2019, total karyawan perseroan ada 796 orang, dengan jaringan 22 kantor cabang dan 13 kantor selain kantor cabang yang tersebar di seluruh Indonesia. Dengan total asset per Desember 2018 Rp 5,02 triliun. Per Desember 2019 sebesar Rp 5,05 triliun.

4. PT Clipan Finance Indonesia Tbk

Clipan Finance

PT Clipan Finance Indonesia Tbk atau Clipan Finance, berdiri pada 15 Januari 1982 dengan nama PT Clipan Leasing Corporation, yang merupakan perusahaan patungan antara pemegang saham Credit Lyonnais dari Perancis dan Panin Bank.

Clipan Finance go public pada 2 Oktober 1990 dengan kode emiten CFIN. Saat ini pemegang saham mayoritas perseroan adalah Panin Bank sebesar 51,48%. Sisanya dimiliki oleh investor dan publik.

Fokus kegiatan usaha perseroan meliputi pembiayaan mobil bekas, pembiayaan KPR dan KPA, pembiayaan alat berat, kapal dan mesin industry, pembiayaan multiguna, dan anjak piutang. Porto folio pembiayaan konsumen otomotif retail mencapai lebih 50% dari porto folio perseroan.

Hingga kini, Clipan Finance memiliki tak kurang dari 45 kantor cabang yang tersebar di Sumatera, Jawa, Bali, Kalimantan dan Sulawesi. Dan jumlah karyawan 3.295 orang karyawan (2019).

Per Desember 2018, Clipan Finance memiliki total asset Rp 11,08 triliun. Tutup tahun 2019 total aset menjadi Rp 12,12 triliun.

Perusahaan Multifinance Indonesia 2021Baca juga: Peringkat Perusahaan Multifinance 2021 di Indonesia

5. PT Mandala Multifinance Tbk

Mandala Multifinance

PT Mandala Multifinance Tbk atau Mandala Finance, berdiri pada 13 Agustus 1983 dengan nama PT Vidya Cipta Leasing Corporation, dan mulai beroperasi secara komersil di tahun 1984.

Dalam perjalanannya, Mandala Finance beberapa kali mengalami pergantian nama, yaitu:

  • 1983 – PT Vidya Cipta Leasing Corporation
  • 1990 – PT Lautan Berlian Leasing
  • 1996 – PT Garcia Dinamika Multifinance
  • 1997 – PT Mandala Multifinance

Perseroan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia pada 6 September 2005, dengan kode saham MFIN. Jumlah saham yang dijual ke publik pada saat itu sebesar 24,53%. Pemegang saham mayoritas adalah PT Jayamandiri Gemasejati sebesar 70.42%.

April 2006, Mandala Finance membentuk unit usaha Syariah.

Fokus kegiatan usaha perseroan meliputi pembiayaan motor baru, pembiayaan multiguna, dan pembiayaan griya untuk memenuhi kebutuhan renovasi dan pembangunan rumah.

Mandala Finance memiliki total asset Rp 3,62 triliun per Desember 2018, sedangkan total aset di Desember 2019 sebesar Rp 4,73 triliun. Saat ini memiliki tak kurang dari 274 kantor pelayanan (point of service) yang tersebar di seluruh Indonesia. Didukung 6,738 karyawan (2019).

6. PT Verena Multi Finance Tbk

Verena Multi Finance

PT Verena Multi Finance Tbk atau Verena Multi Finance, awal mulanya bernama PT Maxima Perdana Fonance. Perseroan memulai bisnis pembiayaan konsumen untuk mobil baru dan mobil bekas pada tanggal 21 Juni 2003.

Verena Multi Finance telah beberapa kali mengalami pergantian nama, yaitu:

  • 1993 – PT Maxima Perdana Finance
  • 2003 – PT Verena Oto Finance
  • 2010 – PT Verena Multi Finance

Pada 25 Juni 2008, PT Verena Oto Finance melakukan initial public offering (IPO) di BEI dengan kode emiten VRNA. Pemegang saham mayoritas adalah Mizuho Leasing Co Ltd sebesar 67,44% saham, Panin Bank 25,06% dan selebihnya dimiliki oleh publik.

Tahun 2019, perseroan melakukan penggabungan usaha dengan PT IBJ Verena Finance, dimana Verena Multi Finance menjadi surviving entity.

Fokus kegiatan usaha perseroan meliputi pembiayaan multiguna serta pembiayaan investasi dan modal kerja. Pembiayaan multiguna seperti pembiayaan kepemilikan mobil baru dan bekas, properti serta pembiayaan lainnya. Sedang pembiayaan investasi dan modal kerja diantaranya anjak piutang, pembiayaan proyek dan fasilitas modal usaha.

Hingga 2019, Verena Multi Finance telah mempunyai 20 kantor cabang yang tersebar di seluruh Indonesia, dengan jumlah karyawan 567 orang. Sementara total asset perseroan Rp 2,65 triliun per Desember 2019.

7. PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk

Wahana Ottomitra Multiartha WOM

PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk atau WOM Finance, berdiri pada 23 Maret 1982 dengan nama PT Jakarta Tokyo Leasing, yang pada awalnya bergerak pada pembiayaan sepeda motor khusus Honda.

Tahun 2000, berubah nama menjadi PT Wahana Ottomitra Multiartha. Sejalan dengan transformasi bisnis, pembiayaan perseroan merambah ke sepeda motor merek Jepang lainnya, seperti Yamaha, Suzuki dan Kawasaki.

Pada 13 Desember 2004, WOM Finance melakukan penawaran umum saham perdana di BEI, dengan kode emiten WOMF. Dan di tahun 2005, WOM Finance menjadi bagian dari kelompok usaha Bank Maybank Indonesia, setelah Bank Maybank Indonesia menjadi pemegang saham pengendali.

Fokus kegiatan usaha perseroan meliputi pembiayaan sepeda motor (baru dan bekas) dan pembiayaan multiguna.

Saat ini, WOM Finance memiliki 175 kantor layanan; 119 kantor cabang dan 56 kantor selain kantor cabang. Didukung oleh 2,599 jumlah karyawan.

Dengan total asset Rp 8,83 triliun di Desember 2018, dan meningkat jadi Rp 8,27 triliun di Desember 2019. Tutup tahun 2020 lalu turun menjadi Rp 5,28 triliun.

Itulah 7 perusahaan multifinance go public yang melantai di Bursa Efek Indonsia. Sebagai Perusahaan Tbk (Terbuka), kepemilikan sahamnya dimiliki oleh publik, dengan jumlah pemegang saham dan modal yang disetor sesuai ketentuan yang berlaku.

error: Content is protected !!