Memasuki tahun 2017, para pelaku industri multifinance khususnya perusahaan pembiayaan tentunya telah menetapkan target pembiayaan yang ingin diraih ditahun ini.
Selain itu, beberapa strategi juga telah disiapkan untuk memacu penyaluran pembiayaan dan pencapaian atas target yang telah ditetapkan, serta bagaimana memenangi persaingan di bisnis industri multifinance yang kompetitif dan ditengah pasar yang mengalami perlambatan pertumbuhan.
Sejumlah perusahaan pembiayaan mematok target pertumbuhan pembiayaan yang lebih realistis pada 2017 ini, sesuai dengan proyeksi penjualan kendaraan bermotor yang diperkirakan hanya akan tumbuh maksimal 5% dari Gaikindo (Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia).
Lalu, berapa target pembiayaan dari sejumlah perusahaan pembiayaan di tahun 2017 ini?. Berikut ulasan tentang target pembiayaan yang dipatok serta strategi bisnis dari BCA Finance, FIF Group, FIF Spektra, Astra Credit Companies, Mandiri Tunas Finance dan Adira Finance, seperti yang dilansir dari Bisnis.com.
Baca juga: Pembiayaan Konsumen atau Consumer FinanceTarget Pembiayaan Dari Perusahaan Pembiayaan Tahun 2017
BCA Finance
Sepanjang 2017, BCA Finance yang fokus menyalurkan pembiayaan mobil baru, menargetkan pembiayaan Rp 32 triliun, atau tumbuh 10%-11% jika dibandingkan dengan target pembiayaan tahun 2016, yang tercatat Rp 29 triliun.
Guna memacu penyaluran pembiayaan, BCA Finance akan menerapkan strategi penawaran bunga kredit yang kompetitif, seperti yang diterapkan di tahun lalu.
Selain itu, BCA Finance juga masih mengkaji rencana penurunan besaran uang muka atau down payment (DP), sebagaimana ketentuan yang diterbitkan OJK menjelang akhir tahun lalu.
FIF Group
Pada tahun lalu FIF Group menargetkan pembiayaan Rp 32 triliun, dengan target pertumbuhan sebesar 10%, maka penyaluran pembiayaan di tahun 2017 ini diperkirakan bisa mencapai Rp 35 triliun.
FIF Spektra
FIF Spektra sebagai brand khusus pembiayaan multiguna dibawah naungan FIF Group, menargetkan bisa menyalurkan pembiayaan Rp 4 triliun pada 2017. Diperkirakan target pertumbuhan bisa mencapai sekitar 33%, dibandingkan dengan capaian tahun sebelumnya sebesar Rp 3,4 triliun.
Untuk mencapai target tersebut, FIF Spektra telah bekerja sama dengan PT Dinamika Mitra Sukses Makmur sebagai penyedia jasa aplikasi marketplace, yaitu Mentimun.
Sebagai start up fintech, Mentimun menyediakan berbagai barang seperti elektronik, gadget, furniture, peralatan rumah tangga, peralatan kesehatan dan perlengkapan lainnya.
Astra Credit Companies (ACC)
Astra Credit Companies memasang target penyaluran pembiayaan pada 2017 mencapai Rp 27 triliun. Target penyaluran pembiayaan sepanjang tahun ini angka proyeksinya sama dengan capaian tahun sebelumnya, yaitu sebesar Rp 27 triliun.
ACC memilih untuk lebih realistis dalam memasang target pembiayaan, lantaran realisasi penjualan mobil baru di tahun 2017, diprediksi hanya akan mengalami pertumbuhan tipis, sesuai prediksi Gaikindo.
Untuk mencapai target pertumbuhan tersebut, ACC telah menyiapkan sejumlah strategi bisnis, antara lain melakukan perluasan jaringan pemasaran, meningkatkan promosi, memperkuat sistim digital, dan tetap fokus menyalurkan pembiayaan kepada segmen mobil baru.
Mandiri Tunas Finance
Di tahun 2017, Mandiri Tunas Finance menargetkan pembiayaan mencapai Rp 21 triliun atau tumbuh 16,66%, dibandingkan pembiayaan tahun lalu yang mencapai sekitar Rp 18 triliun.
Untuk mencapai target pertumbuhan tersebut, MTF akan merealisasikan berbagai rencana pengembangan bisnis antara lain upaya pengembangan jaringan ke beberapa wilayah di kawasan timur Indonesia, seperti Ambon, Sorong, dan Jayapura.
Selain itu, perusahaan juga akan meningkatkan status kantor satelit yang pemasarannya berkembang pesat, menjadi kantor cabang, serta memperkuat pemasaran melalui tim marketing untuk produk kredit kendaraan bermotor dan kredit multiguna. MTF juga berencana melakukan pengembangan digital marketing dengan merambah e-commerce.
Adira Finance
Adira Finance menargetkan dapat menyalurkan pembiayaan Rp 34 – Rp 35 triliun pada 2017. Perusahaan ini telah menjajaki pembiayaan multiguna, namun lini ini belum dapat diharapkan sebagai sumber utama pertumbuhan. Adira Finance masih menjadikan pembiayaan otomotif sebagai sumber bisnis utama. Mereka tidak akan pernah keluar dari otomotif.
Saat ini terjadi pergeseran pola produk pembiayaan yang disalurkan Adira. Secara komposisi total pembiayaan yang disalurkan masih didominasi pembiayaan motor yang mencapai 55%, namun pembiayaan mobil terus membesar mencapai 43% dari pembiayaan baru, dan sisanya merupakan pembiayaan lainnya.
Baca juga: Daftar Peringkat Perusahaan Multifinance di Indonesia 2016