Kehadiran perusahaan multifinance syariah dapat memberikan alternatif lain bagi konsumen produk/jasa keuangan di Indonesia. Tentunya selain pembiayaan konvensional yang telah lebih dahulu ada.
Secara umum, kegiatan pembiayaan syariah hampir mirip dengan pembiayaan konvensional. Namun terdapat beberapa karakteristik khusus, dengan produk dan mekanisme transaksi yang berdasarkan prinsip syariah.
Berikut perusahaan-perusahaan multifinance murni syariah (full pledge) yang ada di Indonesia, yang telah dirangkum oleh Kreditpedia dari berbagai sumber.
Daftar Perusahaan Multifinance Syariah
1. PT Al-Ijarah Indonesia Finance (ALIF)
ALIF didirikan pada Desember 2006 di Jakarta dan mulai beroperasi pada tanggal 27 Agustus 2007. ALIF merupakan perusahaan mulfinance syariah pertama di Indonesia.
Pemegang saham perseroan adalah Bank Muamalat Indonesia, Bank Sinarmas Syariah, Bank Panin Dubai Syariah, Boubyan Capital, dan ITB Ahmad Dahlan.
ALIF pada awal didirikan untuk melayani kebutuhan pembiayaan bagi komunitas bisnis Indonesia dan Asia Tenggara. Dengan menawarkan pembiayaan minimal sebesar Rp 2 milyar per transaksi dan jasa konsultasi keuangan.
Krisis ekonomi global di tahun 2010 lalu, mendorong ALIF mengubah fokus bisnis pada pembiayaan ritel.
ALIF menawarkan berbagai jenis produk pembiayaan, mulai dari pembiayaan komersial untuk investasi barang modal guna keperluan usaha seperti mesin dan alat berat, maupun pembiayaan konsumtif (ritel) seperti mobil dan sepeda motor (baru dan bekas).
Seiring dengan perkembangan bisnis, awal 2015 ALIF memperluas produk pembiayaan untuk perlengkapan rumah tangga (furniture dan elektronik) dan pembiayaan multiguna.
Saat ini ALIF menerbitkan produk baru dengan brand Al-Hajj, yaitu pembiayaan dan layanan pendaftaran haji.
Akhir Desember 2016, total aset perseroan diangka Rp 786 miliar. ALIF memiliki kantor-kantor cabang yang tersebar di pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi.
Namun, berdasarkan Pengumuman No. 001/ALIF/PGM/XII/2021 yang dikutip dari website resmi ALIF, disebutkan bahwa sehubungan dengan perkembangan teknologi digital dan kondisi eksternal yang memaksa ALIF untuk beradaptasi dan menerapkan normalitas baru, maka terhitung 1 Januari 2022, ALIF melakukan penutupan 24 kantor cabangnya yang ada. Selanjutnya, kegiatan operasional kantor dialihkan ke kantor pusat PT Al Ijarah Indonesia Finance di Muamalat Tower, Jakarta Selatan.
Info terkini, Otoritas Jasa Keuangan telah mencabut izin usaha perusahaan pembiayaan syariah PT Al Ijarah Indonesia Finance, melalui Keputusan Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Nomor KEP-20/D.06/2023 tanggal 24 Oktober 2023.
2. PT Citra Tirta Mulia (CITIFIN MultiFinance Syariah)
CITIFIN Multi Finance Syariah beroperasi sejak tahun 1989. Dan dalam perjalanannya telah mengalami beberapa kali perubahan (pergantian) nama, yaitu:
Tahun 1989, perseroan berdiri dengan nama PT Marannu International Finance. Kepemilikan perseroan dimiliki oleh PT Bank Marannu.
Tahun 1999, berganti nama menjadi PT Tirta Larastama Dinamika Finance atau Tirta Laras Finance, seiring dengan akuisisi seluruh saham perseroan oleh Dapenma Pamsi.
Pada tanggal 20 Februari 2013, Dapenma Pamsi menggandeng H. Norhin menjadi pemegang saham mayoritas. Sejalan dengan akuisisi oleh H. Norhin, perseroan melakukan beberapa langkah strategis, seperti meng-konversi Unit Usaha Syariah yang telah beroperasi sejak tahun 2009 menjadi full syariah. Dan mengganti nama perseroan menjadi PT Citra Tirta Mulia atau CITIFIN Multi Finance Syariah.
Komposisi pemegang saham perseroan adalah H. Norhin sebesar 84 persen. Sisanya dimiliki oleh Dana Pensiun Bersama PDAM Seluruh Indonesia serta Koperasi Karyawan Citra Tirta Mulia.
Fokus kegiatan usaha perseroan saat ini meliputi Pembiayaan Anjak Piutang, Pembiayaan Pengurusan Porsi Haji (P3H) dan Pembiayaan Pemilikan Rumah (PPR).
Sejauh ini, Citifin memiliki sejumlah kantor cabang seperti di Jakarta Selatan, Banjarmasin dan Medan. Dengan total asset Rp 496 miliar (per Desember 2016).
3. PT Amanah Finance
PT Amanah Finance berawal dari pendirian PT Central Tiffins Leasing di tahun 1984. Dalam perjalanannya, Amanah Finance beberapa kali mengalami pergantian nama, yaitu:
- 1984 – PT Central Tiffins Leasing
- 1990 – PT Ayumas Finance
- 2003 – PT International Asia Finance
- 2005 – PT Amanah Finance
Pada mulanya Amanah Finance hanya mem-backup penjualan-penjualan kredit mobil PT Hadji Kalla. Kemudian terus berkembang untuk pembiayaan produk lain seperti motor, dan lainnya.
Pada Juni 2006, PT Amanah Finance memperoleh Rekomendasi Pembiayaan Syariah dari Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI).
Pemegang saham mayoritas adalah Musjwirah Jusuf Kalla sebesar 92,58 persen. Sisanya dimiliki oleh investor lain.
Saat ini, cabang-cabang Amanah Finance telah menyebar ke kota lain selain Makassar, yaitu Kendari, Palu, Balikpapan, dan lainnya.
23 Mei 2022 lalu, Otoritas Jasa Keuangan melalui Keputusan Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan No. KEP-26/D.05/2022 tanggal 23 Mei 2022 telah mencabut izin usaha perusahaan pembiayaan syariah Amanah Finance.
Alasan dibalik pencabutan izin usaha tersebut adalah penghentian kegiatan usaha atas permintaan perusahaan sendiri.
Kini, PT Amanah Finance telah berubah nama menjadi PT Amanah Fokus Sinergi dengan kegiatan usaha di bidang perdagangan besar dan eceran, reparasi dan perawatan mobil dan sepeda motor, antara lain perdagangan jual beli mobil bekas.
Baca juga: Istilah-Istilah Dalam Pembiayaan Syariah4. PT Sharia Multifinance Astra (Amitra)
Brand Amitra pertama kali diperkenalkan kepada masyarakat luas di akhir tahun 2015 oleh FIF Group (PT Federal International Finance).
Sebelum meluncurkan Amitra, FIF Group telah menjadi perusahaan multifinance yang memiliki platform syariah sejak tahun 2003, dibawah Unit Usaha Syariah (FIF Syariah). Hingga akhirnya, FIF Group pun berfokus untuk menggarap pasar syariah dengan mengembangkan Amitra.
Amitra yang merupakan bagian dari manajemen FIF Group sekaligus anak usaha PT Astra International Tbk ini, menjalankan prinsip syariah secara full pledge pada kuartal II-2016, dan mulai beroperasi penuh pada tahun 2017.
Di tahun 2018, seperti yang dicatat oleh kontan.co.id, Amitra tengah bersiap berpisah alias spin off dari induk usaha. Dimana pada tahun 2017 lalu, Amitra telah mengurus segala izin dan proses untuk mengajukan spin off kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Jika tak ada aral melintang, setelah OJK memberi restu, Amitra siap menjadi perusahaan yang berdiri sendiri dengan nama PT Sharia Multifinance Astra, yang khusus melayani pembiayaan syariah.
Fokus kegiatan usaha pembiayaan meliputi pembiayaan kendaraan roda dua baru dan bekas, pembiayaan perjalanan religi (Umroh Reguler dan Umroh Plus), pembiayaan modal kerja, dan pembiayaan multiguna.
Sebagai diversifikasi bisnis pembiayaan syariah, Amitra juga menghadirkan produk pembiayaan logam mulia, beli emas.
5. PT Trihamas Finance Syariah
PT Trihamas Finance Syariah (Trihamas Syariah), awal mulanya bernama PT Trimitra Multi Finance yang berdiri pada tahun 1995. Selanjutnya, di tahun 2007 terjadi perubahan pemegang saham baru dan perubahan nama perusahaan menjadi PT Pro Mitra Finance.
2018, seiring dengan masuknya 40 persen saham PT Trihamas Finance dan 9 persen saham Global Wakaf Corp., perseroan mengkonversi kegiatan usaha menjadi perusahaan pembiayaan syariah murni. Lalu bersalin nama menjadi PT Pro Mitra Finance Syariah.
Pada tahun yang sama, PT Trihamas Finance melakukan spin off, dengan cara pengalihan aset dan liabilitas Unit Usaha Syariah PT Trihamas Finance ke PT Pro Mitra Finance Syariah. Serta diusulkan lagi penggantian nama PT Pro Mitra Finance Syariah menjadi PT Trihamas Finance Syariah.
2019, PT Trihamas Finance Syariah sepenuhnya bertransformasi menjadi perusahaan pembiayaan yang dijalankan dengan prinsip-prinsip syariah.
Trihamas Syariah memberikan layanan produk pembiayaan seperti pembiayaan kendaraan roda empat (baru dan bekas), pembiayaan griya, pembiayaan UMKM, pembiayaan jasa pengurusan haji dan umrah.
Akhir Desember 2018, tercatat aset Trihamas Syariah berada pada posisi Rp20,5 miliar, dan Laba Ditahan Bersih diangka Rp52,9 miliar.
Trihamas Syariah mempunyai kantor cabang dan kantor selain kantor cabang yang tersebar di Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.
Baca juga: Pembiayaan Syariah: Prinsip dan Jenis-Jenis Kegiatan Usahanya>> Artikel telah diperbarui November 2023.