Pembiayaan Alat Berat Multifinance Sepanjang 2023

Pembiayaan Alat Berat Multifinance Sepanjang 2023

Meskipun terjadi fluktuasi harga komoditas dan ketidakpastian global, prospek perusahaan yang bergerak di layanan pembiayaan atau leasing alat berat masih cukup baik selama 2023 lalu.

OJK mencatat penyaluran pembiayaan alat berat mencapai Rp 41,92 triliun pada Oktober 2023, mengalami pertumbuhan sebesar 15,25 persen secara tahunan.

Nah, kali ini Kreditpedia coba merangkum dari berbagai sumber, pencapaian penyaluran leasing alat-alat berat dari sejumlah perusahaan multifinance sepanjang 2023. Berikut ulasannya.

1. Mandiri Tunas Finance

PT Mandiri Tunas Finance (MTF) membukukan penyaluran pembiayaan alat berat pada tahun 2023 sebesar Rp 1,9 triliun. Pencapaian ini mengalami penurunan sebesar 13,2 persen dari tahun sebelumnya sebesar Rp 2,2 triliun.

Kontribusi leasing alat berat MTF yaitu sebesar 6 persen dari total portofolio perusahaan. Terjadi penurunan persentase kontribusi sebesar 2 persen dalam bisnis perusahaan secara year on year (yoy).

Sekadar catatan, tahun 2023 lalu MTF membukukan total pembiayaan sebesar Rp 32 triliun, melonjak 18 persen dibandingkan tahun 2022.

Penurunan porsi pembiayaan alat berat tersebut merupakan salah satu dari strategi perusahaan, di mana MTF memilih untuk lebih berfokus pada peningkatan segmen nasabah captive Bank Mandiri dan nasabah eksisting untuk menjaga kualitas portofolio.

Penurunan porsi portofolio tersebut diimbangi dengan adanya peningkatan pembiayaan mobil, baik passenger car maupun commercial car sebesar Rp 29,1 triliun atau tumbuh 23,6 persen yoy.

Sedangkan untuk 2024, MTF akan menjaga porsi leasing alat berat dalam rentang 6-7 persen.

Apa Itu Multifinance atau Perusahaan Pembiayaan?Baca juga: Perusahaan Multifinance: Arti, Jenis dan Ruang Lingkup Usahanya

2. CSUL Finance

PT Chandra Sakti Utama Leasing (CSUL Finance) mencatatkan penyaluran leasing alat berat sebanyak Rp 1,8 triliun sepanjang 2023. Terdapat penurun 11,11 persen dibandingkan dengan penyaluran pembiayaan sebesar Rp 2 triliun di 2022.

Penurunan tersebut disebabkan relatif sejalan dengan penjualan alat berat yang juga mengalami penurunan. Menurut Perhimpunan Agen Tunggal Alat Berat Indonesia (PAABI), penjualan alat berat pada kuartal III/2023 turun 11 persen atau sebanyak 14.000 unit secara year on year.

Namun, secara keseluruhan penyaluran pembiayaan CSUL Finance mengalami kenaikan sebesar 166 persen menjadi Rp 3,2 triliun dibanding tahun sebelumnya yang hanya Rp 1,2 triliun. Kenaikan tersebut ditopang oleh pembiayaan modal kerja.

3. Adira Finance

PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (Adira Finance) menyalurkan pembiayaan alat berat sebanyak Rp 715 miliar pada 2023. Angka tersebut tumbuh lebih dari dua kali lipat dibandingkan dengan tahun 2022 yang mencapai Rp 350 miliar.

Pertumbuhan tersebut didukung oleh kondisi makroekonomi yang kondusif, serta kolaborasi dengan mitra bisnis atau penjual alat berat yang semakin baik. Dan memanfaatkan leverage potensi kerjasama referensi dari induk perusahaan, Bank Danamon.

Potensi perluasan basis pelanggan juga sangat dimungkinkan dengan kolaborasi dan kerjasama dengan group perusahaan, termasuk MUFG.

Secara keseluruhan, selama 2023 Adira Finance mencatatkan penyaluran pembiayaan perseroan sebesar Rp 41,6 triliun, atau tumbuh sebanyak 31 persen dibanding tahun sebelumnya sebesar Rp 31,7 triliun.

Sebagai informasi, Adira Finance mulai menyediakan produk pembiayaan baru segmen alat berat sejak tahun 2022 silam.

Peringkat Perusahaan Multifinance 2023 di IndonesiaBaca juga: Peringkat Perusahaan Multifinance 2023 di Indonesia

4. Clipan Finance

PT Clipan Finance Indonesia Tbk (Clipan Finance) menorehkan pertumbuhan pembiayaan alat berat pada 2023 hingga 64 persen menjadi Rp 538 miliar, year on year dari posisi Rp 345,8 miliar pada 2022.

Walau mengalami peningkatan, porsi leasing alat berat hanya berkontribusi 5 persen terhadap total pembiayaan Clipan Finance yang mencapai Rp 8 triliun pada 2023.

Penjualan alat berat saat ini banyak dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti kondisi ekonomi, fluktuasi atau lesunya harga komoditas, kompetisi suku bunga, dan situasi pemilu 2024.

Beberapa strategi yang diterapkan Clipan Finance menyikapi optimistis pembiayaan alat berat diantaranya, optimalisasi jaringan usaha eksisting, memberikan kemudahan akses pembiayaan, dan menerapkan prinsip prudent.

Itu tadi, 4 perusahaan multifinance yang mencatatkan penyaluran pembiayaan alat berat dengan pertumbuhan yang beragam. Ada yang menorehkan pertumbuhan yang signifikan, ada pula yang mengalami penurunan tipis. Namun demikian, kinerja perusahaan masih dalam performa yang positif.

Sumber: Bisnis.com | Infobank

Perusahaan Pembiayaan Alat Berat di IndonesiaBaca juga: Perusahaan Pembiayaan Alat Berat di Indonesia