Cara Memahami Laporan Keuangan Dengan Mudah

Cara Mudah Memahami Laporan Keuangan

Dalam proses analisis permohonan kredit, aspek keuangan memainkan peranan penting sekaligus menentukan. Dari analisis aspek keuangan serta dengan memahami laporan keuangan yang tersedia, pihak pemberi kredit bisa membaca sejauh mana kemampuan calon nasabah untuk menunaikan kewajibannya membayar pokok utang berikut bunga dengan cara teratur dan tepat waktu.

Berangkat dari laporan keuangan, kita memulai proses analisis kuantitatif calon nasabah (perusahaan). Laporan keuangan atau financial statement bukan hanya sekedar menggambarkan tentang kinerja keuangan, ataupun menunjukkan seberapa besar angka kekayaan atau kemiskinan perusahaan, namun lebih dari itu, ia bisa bercerita banyak kepada kita.

Dari laporan keuangan, kita bisa tahu jenis usaha atau jenis perusahaan, apakah perusahaan jasa, dagang, manufaktur, atau trading. Kita juga bisa tahu, berapa banyak shareholder akan mendapatkan keuntungan, bagian mana dari perusahaan yang menjadi profit center, bagian mana yang menjadi cost center, sisi mana yang banyak bocornya, siapa yang pintar berhemat.

Mengenal Analisis Laporan Keuangan

Analisis laporan keuangan adalah kegiatan menganalisis laporan keuangan menggunakan konsep dan standar akuntansi keuangan. Keakuratan dan pencegahan kesalahan penafsiran terhadap informasi keuangan di dalam analisis laporan keuangan dilakukan dengan menggunakan sifat dan konsep akuntansi keuangan selama proses analisis.

Sumber data utama untuk melakukan analisis laporan keuangan adalah neraca (balance sheet), laporan rugi laba (income statement), dan laporan arus kas (cash flow statement).

Ketiga laporan di atas lazim terdapat pada setiap perusahaan, apapun tipe perusahaannya. Masing-masing laporan memberikan cerita yang berkaitan satu sama lain secara konsisten.

Neraca

Neraca (Balance Sheet)

Contoh Laporan Neraca (Balance Sheet)

Laporan neraca atau balance sheet menunjukkan posisi keuangan perusahaan pada waktu tertentu.

Layaknya sebuah neraca untuk menimbang, sisi kiri dan sisi kanan neraca haruslah seimbang dalam satu garis lurus, di mana kedua sisi (kiri dan kanan) memikul beban yang sama.

Neraca Terdiri Dari 3 Komponen Pokok

  • Aktiva (Assets), terdiri dari aktiva lancar, investasi, aktiva tetap, aktiva tidak berwujud, aktiva lain-lain.
  • Kewajiban (Liabilities), terdiri dari kewajiban lancar, kewajiban jangka panjang, kewajiban lain-lain, utang yang disubordinasi.
  • Modal (Equity), terdiri dari modal saham, agio saham, laba yang ditahan, laba tahun berjalan, selisih penilaian kembali aktiva tetap.

Lalu, Apa Yang Bisa Kita Lihat Dari Laporan Neraca?

  • Berapa banyak modal yang ditanamkan oleh shareholder.
  • Berapa besar imbalan yang didapat shareholder dari tiap rupiah yang diinvestasikan.
  • Becus atau tidaknya para manager mengelola asset perusahaan, apakah kekayaan perusahaan bertambah atau tidak.
  • Seberapa besar utang dagang, utang pajak termasuk juga utang (gaji) karyawan yang harus dibayar.
  • Seberapa besar uang kas di tangan perusahaan, juga kas yang parkir di tempat lain.
  • Neraca (juga laporan keuangan yang lain) bisa dipakai untuk memprediksi masa depan perusahaan.
  • Dan banyak lagi.

Singkat cerita, dari neraca kita mengetahui, uang yang masuk ke kas perusahaan berasal dari siapa saja, nyangkut di bagian mana saja dan keluar lewat pintu mana saja.

Laporan Rugi Laba

Cara Memahami Laporan Keuangan | Rugi Laba (Income Statement)

Contoh Laporan Rugi Laba (Income Statement)

Laporan rugi laba atau income statement atau disebut juga profit and loss statement, pada prinsipnya laporan ini mencatat semua pendapatan dan pengeluaran yang dihasilkan oleh perusahaan.

Dalam pencatatan tersebut, dipilah-pilah antara jenis pendapatan-pengeluaran yang diperoleh dari usaha/bisnis inti perusahaan, dan jenis pendapatan-pengeluaran yang didapat bukan dari usaha/bisnis inti.

Komponen Laporan Rugi Laba

  • Pendapatan / Penjualan
  • Harga Pokok Produksi / Penjualan
  • Laba Kotor/Bruto
  • Biaya Operasional
  • Laba Operasional
  • Pendapatan (Biaya) Lain-lain
  • Laba Bersih

Dari laporan rugi laba, bisa kita ketahui bagaimana kinerja manajemen perusahaan, berapa besar angka sales booking tahun ini? Apakah sales booking bisa menanggung biaya-biaya? Apakah perusahaan lagi jor-joran membakar uang lewat promosi produk? Berapa profit yang diperoleh tahun ini, minus atau surplus?

Laporan rugi laba juga menunjukkan apakah laba (rugi) bersih diperoleh dari bisnis inti perusahaan atau dari pendapatan yang lain. Perlu dipertanyakan jika perusahaan memperoleh pendapatan terbesarnya lewat pendapatan yang lain, bukan berasal dari bisnis inti.

Melalui laporan rugi laba, kita juga bisa melihat melalui kegiatan apa saja perusahaan beroperasi, bagaimana manajemen perusahaan menjalankan aktivitas operasional tersebut, dan progress keberhasilan operasional perusahaan.

Laporan Arus Kas

Laporan Kas (Cash Flow Statement)

Contoh Laporan Kas (Cash Flow Statement)

Apakah laporan arus kas juga perlu? Sebenarnya kita bisa mencukupkan dengan laporan neraca dan laporan rugi laba, karena dari situlah laporan arus kas dibuat. Akan tetapi, laporan arus kas yang dibuat tersendiri, mempermudah kita untuk membaca hasilnya secara langsung.

Laporan arus kas memberitahu kita mengenai jumlah kas yang nyata masuk ke kantong perusahaan dan jumlah kas yang ril keluar dari kantong perusahaan.

Laporan arus kas berbeda dengan laporan rugi laba. Laba besar tidak mencerminkan kas besar, begitu juga sebaliknya.

Singkat kata, dari mana saja sumber uang masuk, digunakan untuk apa, dan berapa banyaknya, serta ke mana saja uang keluar, digunakan untuk apa, dan berapa jumlahnya, semua tersedia dalam laporan arus kas.

Metode Analisis Laporan Keuangan

Kegiatan analisis laporan keuangan memiliki tahapan dan metode tertentu agar dapat mengubah informasi di dalam laporan keuangan menjadi suatu makna tertentu. Ini metode-metodenya:

Analisis Rasio

Analisis rasio digunakan untuk menilai kinerja perusahaan di masa lalu dan masa sekarang. Data kuantitatif yang tersedia di dalam neraca dan laporan laba rugi dibandingkan satu sama lain.

Rasio Likuiditas

Rasio likuiditas digunakan untuk mengukur kemampuan pemenuhan perusahaan terhadap pelunasan kewajiban (utang) jangka pendek. Formulasi rasio likuiditas dapat menghasilkan tiga kondisi, yaitu rasio lancar, rasio cepat dan rasio lambat.

Rasio Solvabilitas

Rasio solvabilitas digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar utang jangka panjang maupun jangka pendek.

Analisis Horizontal

Analisis horizontal merupakan perbandingan kinerja keuangan dari tahun sebelumnya ke tahun berikutnya. Batas minimal perbandingannya adalah dua tahun, dan dapat juga melebihi dari dua tahun.

Analisis Vertikal

Analisis vertikal membandingkan posisi keuangan dari tiap elemen yang ada di dalam laporan keuangan. Elemen ini meliputi aset, liabilitas dan ekuitas keuangan.

Keterbatasan Laporan Keuangan

Meskipun berguna sebagai cara untuk mengenali kinerja keuangan perusahaan, kita memahami bahwa laporan keuangan tidak sepenuhnya sempurna, tidak luput dari beberapa kelemahan, seperti:

  • Laporan keuangan bersifat kuantitatif, kita tidak bisa mengetahui fakta yang bersifat kualitatif, oleh sebab itu dalam membaca laporan keuangan, kita harus “mencoba keluar” dari hanya sekedar membaca deretan angka-angka.
  • Neraca menunjukkan posisi keuangan pada satu titik waktu tertentu, dan tidak menunjukkan kondisi pada titik waktu yang lainnya, sehingga terkadang tidak menggambarkan kondisi yang sebenarnya.
  • Laporan keuangan bersifat historis, yaitu laporan tentang hasil yang dicapai perusahaan di masa lalu, sedangkan dalam memberikan pinjaman atau kredit berhubungan dengan masa depan. Karena itu, laporan keuangan tidak bisa dijadikan sebagai satu-satunya sumber informasi dalam mengambil keputusan.

Begitulah kira-kira pembaca, dari uraian di atas semoga bagi kita yang awam pun dengan mudah mulai bisa membaca, mengetahui, dan mengerti cara memahami laporan keuangan dengan tepat.

Analisis Kualitatif Analisis KuantitatifBaca juga: Analisis Kualitatif dan Analisis Kuantitatif

Referensi:
–  Wikipedia
–  Membedah Laporan Keuangan Sangat Mudah, di sini Kuncinya, Peni R. Pramono, 2007

error: Content is protected !!