Cara Memilih Investasi yang Tepat dan Jenis-Jenisnya

Cerdas Dalam Memilih Investasi

Bagi Anda yang memiliki simpanan atau dana berlebih namun masih bingung dan tidak mengetahui cara memilih investasi yang aman dan tepat. Berikut beberapa jenis atau instrumen investasi menguntungkan yang bisa menjadi pilihan.

Dalam KBBI, disebutkan Investasi adalah penanaman uang atau modal dalam suatu perusahaan atau proyek untuk tujuan memperoleh keuntungan.

Dengan demikian dapat dikatakan investasi merupakan membeli sesuatu dan diharapkan pada masa yang akan datang dapat dijual kembali dengan nilai yang lebih tinggi dari semula.

Kita perlu memahami cara memilih investasi yang tepat sebagai langkah dini mempersiapkan masa depan. Kita tahu, kebutuhan di masa depan memerlukan dana yang tidak sedikit, seperti biaya pendidikan anak dan kebutuhan lainnya. Berinvestasi juga sebagai langkah mengatasi inflasi.

Agar investasi yang kita lakukan memberikan hasil yang maksimal, maka dalam memilih instrumen investasi harus dilakukan secermat mungkin. Pertimbangkan segala hal dan kenali seluk beluk investasi agar paham risiko dan imbal hasil (return/yield) yang kelak bakal didapat. Apa saja instrumen atau jenis-jenis investasi yang tepat dan menguntungkan, berikut ulasannya.

Instrumen atau Jenis-jenis Investasi

1. Investasi Tabungan dan Deposito

Cara Memilih Investasi - Deposito

Investasi dalam bentuk tabungan merupakan hal yang lazim dilakukan oleh masyarakat.

Kelebihan dari investasi tabungan yaitu memiliki tingkat likuiditas yang paling tinggi, kita bisa menarik dana kapan saja tanpa tenggat waktu. Kekurangannya, imbal hasil yang didapat dari bunga tabungan relatif kecil.

Deposito merupakan produk bank sejenis tabungan berjangka. Karena memiliki jangka waktu tertentu dimana uang didalamnya tidak boleh ditarik nasabah. Deposito baru bisa dicairkan sesuai tanggal jatuh tempo, opsi jangka waktu deposito 1, 3, 6 atau 12 bulan.

Bila deposito dicairkan sebelum tanggal jatuh tempo, maka akan terkena penalti. Dan bunga deposito biasanya lebih tinggi dari pada bunga tabungan biasa.

Investasi dalam bentuk tabungan dan deposito memiliki tingkat risiko yang rendah serta tingkat keuntungan (imbal hasil) tidak besar. Uang yang disimpan di bank akan berkurang nilainya dari waktu ke waktu karena tekanan inflasi.

2. Investasi Emas

Cara Memilih Investasi - Emas

Emas digemari banyak orang sebagai instrumen investasi karena risikonya rendah, anti inflasi, mudah didapat dan gampang juga untuk dijual kembali serta menguntungkan karena harga emas cenderung naik.

Cenderung bagi pemula atau masih awam serta belum memahami jenis-jenis invetasi lainnya, maka emas salah satu cara memilih investasi yang menurut mereka paling aman dan menguntungkan.

3. Investasi Properti

investasi properti

Investasi dibidang properti memang membutuhkan modal yang lumayan besar. Namun, itu bisa kita siasati dengan cara memiliki properti melalui KPR. Jadi tidak harus menggunakan dana sendiri. Lakukanlah perencanaan dan perhitungan yang cermat sebelum mengajukan kredit mortgage ke bank.

Properti (rumah atau ruko) kemudian disewakan, dimana penyewa membayar uang sewa yang lebih besar atau minimal sama dari cicilan KPR per bulannya.

Keunggulan berinvestasi properti ini adalah nilai properti cenderung mengalami peningkatan dari tahun ke tahun, dan dari uang sewa yang diterima bisa digunakan untuk membayar cicilan KPR. Tapi tingkat likuiditasnya rendah, investasi properti lebih cocok untuk investasi jangka panjang.

5. Investasi Obligasi

Obligasi

Obligasi atau surat utang adalah suatu pernyataan utang dari penerbit obligasi kepada pemegang obligasi beserta janji untuk membayar kembali pokok utang beserta kupon bunganya kelak pada saat tanggal jatuh tempo pembayaran.

Surat Utang yang tercatat di Bursa Efek Indonesia, seperti Obligasi Korporasi, Surat Utang Negara (Obligasi Ritel Indonesia dan Surat Perbendaharaan Negara), Sukuk Korporasi, Sukuk Negara (Surat Berharga Syariah Negara), dan Efek Beragun Aset (EBA).

Keunggulan dari obligasi, yaitu kupon bunga obligasi diatas bunga bank, pembayaran kupon dan pokok dijamin undang-undang, imbal hasil yang didapat tergantung jangka waktu obligasi (makin lama makin besar keuntungannya), adanya capital gain (selisih antara harga beli dan harga jual), serta bisa dijadikan agunan.

Kekurangan obligasi hampir sama dengan risiko saham, yaitu adanya capital loss (harga jual obligasi lebih rendah dari harga beli), dan risiko likuiditas (gagal bayar) pada obligasi korporasi, risiko gagal bayar tidak berlaku pada obligasi negara karena dilindungi undang-undang.

6. Investasi Saham

investasi saham

Saham (stock) merupakan salah satu instrumen pasar keuangan dan investasi yang paling popular. Dan banyak dipilih oleh para pelaku investasi karena saham mampu memberikan tingkat keuntungan yang menarik.

Saham merupakan tanda penyertaan modal seseorang atau pihak (badan usaha) dalam suatu perusahaan (PT). Dengan adanya penyertaan modal tersebut, maka pemegang saham memiliki klaim atas pendapatan dan asset perusahaan.

Keunggulan dengan membeli/memiliki saham, yaitu mendapatkan dividen (pembagian keuntungan) dan meningkatkan capital gain (selisih antara harga beli dan harga jual).

Sedangkan risiko yang bisa timbul adalah adanya capital loss (harga jual saham lebih rendah dari harga beli), dan risiko likuiditas karena perusahaan bangkrut atau dibubarkan.

Saham dapat dibeli oleh masyarakat di bursa efek melalui broker atau pialang saham. Pembelian saham harus dilakukan atas kelipatan 100 lembar atau disebut juga 1 lot.

7. Investasi Reksa Dana

Reksadana

Reksa dana adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek oleh manager investasi.

Reksa dana merupakan salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal. Khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu serta keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.

Dana yang ada dalam reksa dana merupakan dana bersama para pemodal, sedangkan manajer investasi adalah pihak yang dipercaya mengelola dana tersebut.

Keunggulan berinvestasi dalam reksa dana, antara lain: diversifikasi investasi dengan pilihan investasi yang beragam (surat berharga, saham, obligasi, surat berharga lainnya) sehingga dapat memperkecil risiko, biaya yang murah dan keuntungan pajak, minimum investasi yang rendah, serta efisiensi waktu.

Peluang risiko yang bisa timbul dalam reksa dana, antara lain:

  • Berkurangnya nilai unit penyertaan (turunnya harga efek)
  • Risiko likuiditas (fund manager kesulitan menyediakan uang tunai ketika redemption).
  • Risiko wanprestasi (pihak asuransi tidak segera membayar ganti rugi atau membayar lebih rendah dari nilai pertanggungan)

8. Investasi Asuransi

investasi asuransi

Kalau ingin melindungi nilai asset yang kita miliki dari risiko kehilangan, kerugian atau kerusakan, maka asuransi bisa menjadi pilihan utama instrumen investasi. Sebab, selain bisa berinvestasi, kita sekaligus mendapat proteksi.

Salah satu contoh produk asuransi yang bisa dipilih adalah Unit Link. Keunggulan unit link adalah mempunyai dua fungsi dalam satu produk (layanan asuransi jiwa sekaligus investasi). Sedangkan kekurangannya imbal hasil investasi tidak maksimal karena fokus utamanya adalah proteksi.

Itulah beberapa instrumen investasi yang bisa dijadikan pilihan sebagai investasi terbaik yang menguntungkan di masa yang akan datang. Ungkapan High Risk High Return dan Do Not Put All Eggs In One Basket, hendaklah menjadi acuan dalam berinvestasi.

Tidak itu saja, mengenali seluk beluk serta menerapkan cara memilih investasi yang tepat dan benar dengan cermat juga penuh pertimbangan. Maka bisa menghindarkan kita dari penipuan dan tawaran investasi bodong yang kian hari kian marak serta merugikan banyak orang.

Istilah-Istilah Investasi yang Investor Wajib TahuBaca juga: Istilah-Istilah Investasi yang Investor Wajib Tahu

Referensi:
ojk.go.id
idx.co.id

error: Content is protected !!