2017: Multifinance Memacu Pembiayaan Multiguna

multifinance-memacu pembiayaan multiguna

Seiring dengan dibukanya keran pembiayaan multiguna oleh OJK, dan pembiayaan otomotif yang selama ini menjadi kontributor utama dalam penyaluran pembiayaan terus mengalami penurunan dalam beberapa tahun terakhir.

Kini, perusahaan pembiayaan semakin gencar menggarap dan meraih peluang besar di lini bisnis multiguna.

Siapa saja pelaku industri multifinance yang menggarap dan mencicipi gurihnya lini bisnis ini?. Kali ini, penulis akan memaparkan beberapa perusahaan multifinance yang menggeber pembiayaan multiguna di tahun 2017 ini.

Mandiri Tunas Finance

Dilansir dari kontan.co.id, MTF mengalokasikan porsi pembiayaan multiguna sebesar Rp 500 miliar dari total target pembiayaan baru Rp 21 triliun di tahun 2017. Porsi pembiayaan multiguna ini naik menjadi 2,38% dari total portofolio. Tahun lalu porsi pembiayaan multiguna MTF hanya 1,3% dari total portofolio.

Untuk meningkatkan pembiayaan multiguna, anak usaha Bank Mandiri ini menerapkan sejumlah strategi. Misalnya, pendirian divisi khusus, penerapan KPI (key performance indicator) untuk pembiayaan multiguna di cabang MTF, serta mengadakan kontes di cabang untuk memacu target.

Pembiayaan multiguna di MTF meliputi pembiayaan pendidikan, perjalanan wisata, pembiayaan renovasi rumah, pembiayaan umroh, dan kesehatan.

Pembiayaan atau Kredit MultigunaBaca juga: Pembiayaan atau Kredit Multiguna

WOM Finance

Tidak ketinggalan, WOM Finance juga mencoba memacu pembiayaan multiguna. Tahun lalu porsi pembiayaan multiguna WOM Finance 20% dari total portofolio, tahun 2017 ini ditargetkan naik menjadi 35%. WOM Finance fokus memperbesar pembiayaan multiguna dibanding pembiayaan motor baru, karena tahun lalu pembiayaan motor baru masih mengalami penurunan.

Pembiayaan multiguna di WOM Finance meliputi pembiayaan pendidikan dan renovasi rumah, dengan BPKB kendaraan sebagai agunan.

Al Ijarah Indonesia Finance (Alif Finance)

Alif Finance tidak hanya fokus dalam pembiayaan otomotif, perusahaan juga menyalurkan pembiayaan dengan tujuan produktif. Alif Finance telah memberikan kredit kepada sektor industri kreatif.

Kucuran kredit pada industri kreatif menyasar pada pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Dan masih membatasai pembiayaan pada sektor perdagangan.

Cakupan pembiayaan yang disalurkan meliputi desain grafis percetakan, alat peraga pendidikan dan pengusaha rumah makan.

Alif Finance cepat tanggap menghadapi situasi persaingan yang kian kompetitif. Pengalihan pada multiguna dinilai tepat karena menggiurkan dari sisi profitabilitas, rendah biaya dan rendah risiko.

BCA Finance

Dikutip dari Bisnis.com, BCA Finance tertarik menyalurkan pembiayaan multiguna lantaran adanya kepastian hukum dari OJK terkait dengan perluasan cakupan pembiayaan. Selain itu, hal ini dilakukan sebagai strategi pengembangan bisnis perusahaan.

Mengawali tahun ini, BCA Finance menawarkan pembiayaan multiguna untuk pendidikan, kesehatan, ibadah umrah dan haji, serta pernikahan. Target utama penyalurah kredit multiguna adalah nasabah existing BCA Finance selama ini. Dan dilakukan tanpa agunan dengan batas tertinggi kredit sebesar Rp 30 juta per nasabah.

Tahun 2017 ini, pembiayaan multiguna ditargetkan bisa mencapai Rp 200 miliar, atau berkontribusi hampir 1% dari total target pembiayaan.

Selain itu, dalam prosesnya, BCA Finance akan menjaring sendiri debitur kredit multiguna, dengan membentuk divisi khusus yaitu direct sales, dan belum berencana untuk bermitra dengan lembaga keuangan lain.

Columbia

PT Columbia Group juga telah menyalurkan kredit multiguna untuk ibadah umrah, yang sudah berjalan sejak November 2015. Hingga akhir 2016, Columbia telah menyalurkan kredit untuk umrah dengan total kredit mencapai Rp 400 juta.

Sementara itu, Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia Suwandi Wiratno menyatakan pertumbuhan asset industri pembiayaan diprediksi mencapai 10% pada tahun 2017 ini, kisarannya berada di 5% lebih hingga 10%.

Perusahaan Multifinance 2016 di IndonesiaBaca juga: Daftar Peringkat Perusahaan Multifinance di Indonesia 2016